Apakah Anda pernah minum bir? Jika iya, bagaimana rasanya? Pertanyaan seperti ini sering dilontarkan oleh mereka yang tidak pernah minum bir akan tetapi penasaran dan juga ingin tau bagaimana rasa dari minuman tersebut tanpa harus meminumnya. Bir merupakan salah satu minuman yang mengandung alkohol.
Minuman yang satu ini memiliki banyak penggemar, akan tetapi ada sebagian orang yang tidak menyukainya. Ada beberapa alasan yang membuat sebagian orang tidak menyukai minuman ini, mulai dari kandungan alkoholnya, aroma dan bahkan rasanya yang pahit. untuk mengetahui lebih lanjut tentang bir, mari simak ulasan dibawah ini?
Pengertian Bir?
Secara harfiah bir adalah segala minuman beralkohol yang diproduksi melalui proses fermentasi bahan berpati tanpa melalui proses penyulingan setelah fermentasi. Bir merupakan minuman beralkohol yang paling banyak dikonsumsi di dunia dan kemungkinan yang tertua. Selain itu, bir juga adalah minuman terpopuler ketiga di dunia, setelah air dan teh.
Proses pembuatan Bir disebut dengan Brewing. Karena bahan yang digunakan untuk membuat Bir berbeda antara satu tempat dengan tempat yang lainnya, maka karakteristik Bir seperti rasa dan warnanya akan sangat berbeda baik jenis maupun klasifikasinya. Kadar alkohol bir biasanya berkisar antara 4 dan 6% abv (alcohol by volume; alkohol berdasarkan volume), meski ada pula yang serendah kurang dari 1% abv maupun yang mencapai 20% abv. Percaya atau tidak, bir mulai dibuat sejak 5000 SM pada zaman Mesir Kuno dan Mesopotamia.
Industri pembuatan bir merupakan industri global yang sangat besar dan sekarang ini kebanyakan dikuasai oleh konglomerat yang dibentuk dari gabungan pengusaha-pengusaha kecil. Walaupun secara umum bir merupakan minuman beralkohol, ada beberapa variasi dari dunia Barat yang dalam pengolahannya membuang hampir seluruh kadar alkoholnya dan menjadikan apa yang disebut dengan bir tanpa adanya alkohol.
Jenis-jenis Bir
Banyak orang yang hanya mengenal dua jenis bir, yakni bir hitam dan bir kuning keemasan. Tapi tahukah kamu ternyata bir memiliki beberapa jenis jika dilihat dari proses pembuatan dan juga bahan yang digunakan. Untuk kamu yang suka minum bir, kamu harus tahu delapan jenis bir di bawah ini:
- Ale
Untuk jenis bir yang satu ini terbuat dari sari malt barley yang melalui proses fermentasi pada suhu dengan temperatur yang cukup tinggi. Ale sangat hits pada era tahun 80-an dan banyak digilai para perempuan. Rasanya sendiri terasa agak manis dengan aroma buah yang sangat kuat. Ale memiliki warna yang agak gelap dibandingkan dengan lager.
Ale Disebut juga dengan old world ales, bir jenis ini dikembangkan di Jerman, Ceko, Belgia, dan Inggris Raya. Bir jenis ini menjadi populer karena flavourful dan waktu fermentasinya yang lebih singkat. Warnanya bervariasi, dari pale hingga hitam. Minuman alkohol ini cocok menyandingi hidangan daging ayam, daging merah, dan cokelat.
- Langer
Bir jenis ini difermentasi dengan ragi yang berada di bawah alias tidak mengambang. Lager harus dibuat pada temperatur yang rendah karena bir ini butuh proses fermentasi yang cukup lama dibanding bir lainnya, yakni sekitar beberapa minggu hingga beberapa bulan.
Kata “lager” berasal dari Bahasa Jerman yang memiliki arti “menyimpan”. Pada zaman dahulu, bir disimpan dalam ruangan bawah tanah yang dingin ataupun di gua agar bir tersebut tetap segar dan karenanya dinamakan “lager.” Rasanya agak sedikit getir dan tapi tidak terlalu pahit. Lager pada umumnya berwarna keemasan, tapi di daerah Eropa lager berwarna lebih gelap.
- Craft beer
Crafted beer/craft beer diproduksi lebih terbatas di industri bir modern, mengakomodasi lidah masa kini yang sudah terpapar banyak citarasa dan mencari pengalaman minum bir dengan karakter-karakter baru. Teknik non-konvensional dan bahan-bahan baru dilibatkan, tergantung pada selera pengelola micro-brewery. Bir jenis ini cocok menyandingi hidangan daging ayam, daging merah, dan cokelat.
- Pilsner
Pilsner merupakan bir yang terbuat dari jelai atau malt yang direndam dalam air yang sudah dicampur ragi. Proses fermentasinya harus dengan suhu yang cukup tinggi. Pilsner pertama kali dibuat di Plzen, Ceko pada tahun 1842. Pilsner memiliki warna kuning pucat dengan rasa yang sedikit pahit.
- Stout
Jenis bir yang selanjutnya adalah stout. Stout sendiri memiliki julukan yang biasa disebut bir hitam karena warnanya yang hitam pekat. Sesuai dengan warnanya yang hitam, bir ini memiliki rasa yang lumayan pahit dibanding jenis bir lainnya sehingga lebih disukai lelaki. penampakannya mirip dengan porter. Namun stout punya warna paling gelap di antra bir lain. Rasa barley dan hop begitu kuat mendominasi bir ini. Stout pertama kali dibuat di Inggris menggunakan malted barley yang dipanggang hingga matang.
- Cider
Cider sangat terkenal berkat aroma dan rasa apelnya yang terasa manis. Cider memang terbuat dari sari buah apel yang difermentasikan dengan khamir dengan suhu temperatur yang rendah selama beberapa hari. Cider biasanya memiliki kadar alkohol yang sangat rendah, yakni sekitar 6-8%. Selain diminum begitu saja, cider juga banyak digunakan untuk memasak.
- Draught Beer
Kamu suka melihat kedai minuman di film-film koboi Amerika yang menjual bir dalam tong-tong kayu besar? Nah, jenis bir yang mereka jual adalah draught bir. Meski draught bir sekarang lebih banyak dijual dalam bentuk kaleng, namun rasanya masih tetap sama. Bir jenis ini memiliki warna yang agak kecokelatan seperti teh.
- Barley Beer
Bir yang satu ini sangat mudah dikenali karena banyak dijual di berbagai bar. Barley bir memiliki warna yang agak coklat kemerahan tapi tidak terlalu pekat. Rasanya agak sedikit pahit dengan rasa getir yang khas. Kadar alkohol yang dimiliki barley bir biasanya tidak terlalu tinggi, yakni sekitar 6-11%.
Istilah-istilah Bir
Jika Anda ingin mengetahui lebih dalam tentang bir, ada baiknya juga untuk mengetahui istilah-istilah bir. Dalam dunia bir terdapat beberapa istilah yang mungkin bisa membuat Anda bingung. So, biar Anda tidak kebingungan, simak istilah-istilah di bawah ini.
- Malt
Malt adalah biji gandum yang direndam di dalam air kemudian mengalami proses pengeringan untuk menahan proses perkecambahan. Biji gandum yang sering digunakan untuk proses pembentukan malt adalah barley. Malt sangat penting peranannya dalam setiap pembuatan bir. Sebab Malt menentukan tiga elemen penting dalam bir yaitu warna, rasa dan aroma.
- Adjuncts
Kalau dalam istilah bir, ini mengarah pada biji-bijian dan bahan-bahan tambahan yang digunakan untuk membuat bir-bir istimewa seperti beras, gandum, jagung, madu dll.
- Hops
Hops adalah tunas bunga. Bunga hops menentukan elemen rasa pahit, elemen rasa dan aroma yang “menarik” seperti aroma bunga, buah, sitrus, atau cemara.
- Yeast
Jika diartikan dalam bahasa Indonesai, yeast adalah ragi yang merupakan zat penyebab fermentasi. Di sini ragilah yang menjadikan bir sebagai minuman beralkohol. Mikro-organisme yang terkandung di dalam ragi mengubah gula yang berasal dari Malt menjadi alkohol. Biasanya, pembuat bir menggunakan ragi khusus untuk membuat bir, berbeda dengan ragi yang digunakan untuk membuat roti.
- Imperial
Kalau kamu membaca label bir yang bertuliskan “Imperial”, itu berarti bir yang kamu minum memiliki kadar alkohol tinggi dan rasa yang intens. Kata Imperial sendiri berasal dari Bahasa Rusia pada abad ke 18, yaitu bir Russian Imperial Stout yang di buat untuk Catherine The Great. Kemudian Industri Craft Beer Amerika mengadaptasi kata imperial untuk menyebut bir yang “kuat”.
- Session Beers
Merupakan kebalikan dari imperial dimana ini merupakan bir rendah alkohol yang dapat dikonsumsi dalam jumlah besar tanpa membuat seseorang mabuk berlebihan. Ini biasanya berarti bir dalam kisaran alkohol 3%-5%.
- Dry-Hopped
Istilah ini digunakan untuk menyebut bir yang ditambahkan bunga hops lagi setelah fermentasi selesai. Tujuannya hanya untuk membuat aroma bunga hops semakin intens, bukan menjadikan rasanya semakin pahit.
- Unfiltered
Unfiltered adalah variasi teknik pembuatan bir dimana para brewers melewatkan proses penghilangan ragi, protein dan enzim lainnya. Hasil produk bir yang menggunakan teknik unfiltered adalah Belgian witbiers dan German hefenwiezens. Kebanyakan brewers indie atau craft brewers sengaja membuat birnya dengan teknik unfiltered karena mereka yakin akan mendapatkan hasil yang lebih istimewa.
- IBU
Ini merupakan kepanjangan dari International Bitter Units. Digunakan untuk mengukur elemen rasa pahit dari bunga hops dari skala 0 hingga 100. Tingkat IBU dalam bir tergantung pada keseimbangan kandungan bunga hops dan malts dalam proses akhir pembuatan bir. Jadi semisalnya bir dibuat dengan tingkat IBU yang tinggi (50 atau 70), rasa pahit bir tersebut masih bisa diseimbangkan dengan rasa malt. Membaca tingkat IBU pada bir yang kamu minum dapat membantu kamu mendeskripsikan rasanya.
- ABV
Tidak seperti minuman beralkohol lainnya yang diukur dengan alcohol proof, kandungan ethanol pada bir diukur dalam satuan yang disebut ABV, Alcohol by Volume. Untuk menentukan jumlah ABV, pembuat bir mengambil sampel bir saat berfermentasi agar mengetahui jumlah gula yang diubah oleh ragi menjadi alkohol kemudian mengatur proses fermentasi hingga mendapatkan kadar alkohol yang diinginkan.
- SRM
Standard Reference Method adalah satuan yang digunakan untuk mengukur warna bir. Semakin tinggi angkanya, semakin gelap warnanya. Namun warna bir sama sekali tidak menentukan rasa bir.
Demikianlah artikel tentang bir yang mungkin belum Anda ketahui. Bir merupakan salah satu jenis minuman beralkohol yang paling banyak digemari di berbagai belahan dunia. Perlu juga untuk diketahui bahwa bir juga memiliki manfaat bagi tubuh jika dikonsumsi dengan dosis yang secukupnya. Tapi sebaliknya, ini bisa juga berbahaya bagi tubuh jika mengkonsumsi secara berlebihan. Semoga artikel di atas bermanfaat dan bisa menambah pengetahuan buat Anda. See you next time.